Selasa, 05 Juni 2012

SL - GAP tahun 2012 Komoditas kentang kecamatan Jangkat:

PANDUAN
SEKOLAH LAPANG GOOD AGRICULTUR PRACTICES (SL-GAP)
KOMODITAS KENTANG

I.        Latar Belakang

Dalam usaha agribisnis kentang dituntut untuk memenuhi berbagai persaratan agar diperoleh :

1)   Efisiensi usaha produksi yang tinggi
2)   Mutu produk yang baik
3)   Keuntungan yang optimal
4)   Produksi yang terus berkelanjutan
5)   Sumberdaya alam yang lestari


Budidaya kentang yang kompensional cenderung menghasilkan produk :
1)   Bermutu rendah
2)   Biaya produksi tinggi
3)   Risiko pola tanam tidak tetap
4)   Penggunaan benih asal-asalan
5)   Pemupukan tidak tepat
6)   PHT belum optimal
7)   Pemeliharaan tidak sempurna


Maka untuk menghasilkan produk : Aman Konsumsi, bermutu tinggi dan sesuai permintaan konsumen. Perlu diterapkan  GOOD AGRICULTUR PRAKTICES  (GAP) KENTANG, Sesuai dengan Permentan No. 48 Tahun 2009. Pentingnya kwalitas SDM petani untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan dapat diupayakan melalui SL-GAP

SL-GAP merupakan salah satu pendekatan dalam:
1)   Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani
2)   Pembelajaran lewat pengalaman
3)   Menggunakan lahan sebagai tempat belajar
4)   Dapat memantau perkembangan tanaman dan permasalahan yang terjadi setiap minggu sepanjang musim tanam.
5)   Mengkaji dan membahas sehingga petani dapat mengambil keputusan sendiri.

II.      TUJUAN SL-GAP  adalah:
1). Meningkatkan  keterampilan petani dalam menerapkan bududaya dan benar melalui pola   pembelajaran lewat pengalaman di lapangan.
2). Memberikan acuan kerja bagi petani dalam menerapkan GAP di lapangan.
3). Meningkatkan kompetensi dan pengembangan sikap petani sebagai pelaku usaha yang berorientasi pada peningkatan kwalitas.
III.    POLA PENYELENGGARAAN
1). Cara belajar dengan lahan pertanaman sebagai tempat belajar
2). Melakukan perencanaan dari bawah
3). Pengkajian lapangan atau analisis ekosistem
4). Pengambilan keputusan
5). Latihan selama musim tanam dengan kurikulum yang rinci
6). Penjagaan kwalitas SL-GAP dengan acuan matrik kwalitas.
7). Evaluasi dan penyempurnaan.

IV. Waktu PENYELENGGARAAN
·      1 ( satu ) priode tanam, 6 – 13 kali pertemuan
·      Interval waktu 1 ( satu ) kali seminggu dengan waktu belajar efektip selama 5 ( lima ) jam
V. JENIS KEGIATAN

1.        Perencanaan kegiatan
2.        Pertemuan persiapan  2 ( dua ) tahap
3.        Pembukaan
4.        Pembagian kelompok
5.        Tahapan SL-GAP
6.        Pencatatan
7.        Petak studi
8.        Pengamatan ( tahapan GAP dan petak studi)
9.        Penggambaran hasil pengamatan
10.    Diskusi sub kelompok
11.    Presentasi dan diskusi pleno
12.    Dinamika kelompok
13.    Uji ballot box
14.    Rencana tindak lanjut ( RTL )
15.    Temu lapang
16.    Bimbingan , Monev dan pelaporan

VI. PESERTA
1).  Petani kentang yang akan menerapkan GAP
2).  Bisa baca tulis, umur 18 – 50 tahun
3).  Belum pernah mengikuti SL – GAP
4).  Sanggup mengikuti dari awal hingga akhir
5).  Mau dan mampu  mentransper pengetahuandan keterampilannya ke petani lain
6).  Mau bekerjasama secara kelompok.
7).  Jumlah peserta 15 – 25 orang.

VII.   PEMANDU LAPANG
·    Pemandu Lapang SL adalah Petugas dari kabupaten, KCd, Ka.BPP dan  :PPL di desa.
·      Sebagai pemandu SL,  menguasai prinsip – prinsip fartisifasi dan membimbing dalam  penerapan GAP.
·      Pemandu Lapang  sebagai fasilitator mengarahkan jalannya proses belajar , dan  sebagai nara sumber.






PRINSIP DAN PENJELASAN GAP

A.     PRINSIP GAP
GAP adalah panduan budidaya yang baik untuk menghasilkan produk bermutu yang mencakup :

·           Teknologi ramah lingkungan
·           Pencegahan penularan penyakit
·           Penjagaan kesehatan dan kesejahteraan pekerja dan konsumen
·           Meningkatkan kwalitas produk sesuai standar
·           Meningkatkan daya saing produk  di pasar domistik/ ekspor melalui produksi bermutu aman konsumsi dan ramah lingkungan.

B.      KRITERIA  yang digunakan dalam pedoman Budidaya :
1 ).  A =  dianjurkan ( *  )
2 ).  SA = sangant dianjurkan ( ** )
3 ).  W = Wajib dilaksanakan ( *** )

C.      TITIK  KENDALI DALAM GAP

I.     Lahan
A.      Pemilihan lokasi:
1). Lokasi sesuai dengan peta pewilayahan komoditas( A)
2). Lahan bebas dari cemaran limbah bahan berbahaya dan beracun ( W )
3). Kemiringan lahan < 30 % ( W )

B.      Riwayat lokasi:
1). Ada catatan riwayat penggunaan lahan ( A )

C.      Pemetaan lahan:
1). Terdapat rotasi pada tanaman semusim ( A )
2). Tersedia peta penggunaan lahan ( A )

D.     Kesuburan Lahan:
1). Tingkat kesuburan lahan cukup baik ( A )
2). Dilakukan tindakan untuk mempertahankan kesuburan lahan (S A )

E.      Penyiapan lahan:
1). Penyiapan lahan dengan cara yang dapat memperbaiki struktur tanah(SA)
2). Penyiapan lahan dilakukan dengan cara yang dapat menghindari terjadinya erosi( SA )
3). Pemberian bahan kimia untuk penyiapan lahan tidak mencemari lingkungan(SA).

F.       Konservasi lahan : tindakan konservasi dilakukan pada lahan miring ( W )




II. Pengunaan benih dan varietas:
a.  Mutu benih
1). Benih yang ditanam adalah varietas unggul  (S A )
2). Benih bersertifiat ( SA )
3). Label banih disimpan ( A )
b.   Perlakuan  benih
     1). Bahan kimia untuk perlakuan benih sesuai anjuran  (S A )

III.. Penanaman
Penanaman sudah sesuai dengan teknik budidaya ( SA )

IV.  Pemupukan:
a. Jenis pupuk
       1).        Pupuk organik dan anorganik terdaftar atau diizinkan oleh pejabat yang   berwenang( SA )
2).        Pupuk organik telah mengalami dekomposisi dan layak digunakan(SA)

b. Penggunaan pupuk
1).  Pemupukan sesuai anjuran ( SA )
2).  Pupuk organik telah mengalami dekomposisi dan layak digunakan ( SA )

V.   Perlindungan tanaman
           a.   Prinsip perlindungan tanaman
             1).  Pengendalian PHT sesuai prinsip PHT ( SA )
2).  Penggunaan pestisida sesuai anjuran rekomendasi dan aturan pakai ( SA )
b. Pestisida
1). Pestisida yang digunakan terdaftar dan diijinkan  ( SA )
2). Pestisida yang digunakan tidak kadaluarsa ( W )

VI.      Pengairan:
1). Ketersediaan air sesuai dengan kebutuhan (S A )
2). Air yang digunakan untuk irigasi tidak mengandung limbah B3 (W)
3). Tersedia fasilitas pengelolaan air limbah ( A )
4). Penggunaan air pengairan tidak bertentangan dengan kepentingan umum(A)

VII.     Panen:
1). Panen dilakukan dengan cara yang dapat mempertahankan mutu produk(SA)
2). Wadah hasil yang digunakan bersih dan tidak terkontaminasi  (W)
VIII.  Penanganan panen dan pasca panen
a. Perlakuan awal
Hasil panen diletakkan ditempat yang ternaungi dan diperlakukan secara hati- hati ( SA )
b. Pembersihan hasil panen
1). Hasil panen dibersihkan dari cemaran  ( SA )
2). Pencucian dilakukan menggunakan air bersih ( W )
c.  Sortasi dan pengkelasan
Hasil panen dilakukan sortasi dan pengkelasan  ( A )



d. Pengepakan/pengemasan
1). Pengemasan dan pengepakan dilakukan bisa melindungi produk dari kerusakan dan cemaraqn  ( A )
2). Tempat pengemasan bersih, bebas kontaminasi dan terlindung dari hama dan pengganggu lainnya ( A )
3). Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas produk  ( W )
e.  Penyimpanan
1).   Ruang penyimpanan mampu melindungi hasil dari kerusakan dan cemaran (SA)
2). Bahan kimia yang digunakan  dalam proses pasca panen terdaftar dan   diizinkan
3). Penggunaan bahan kimia dalam proses pasca panen sesuai dengan  anjuran.
f.  Tempat pengemasan
Tempat / areal epnemasan pengemasan terpisah dari tempat penyimpanan pupuk dan pestisida.


































PENJELASAN KEGIATAN


A.      Rencana Kegiatan
Tahap awal yang harus dilakukan dalam SL GAP adalah:
       1.  survey lapangan oleh PL-1 dan PL-2
1.      Mendata calon lokasi dan calon petani peserta SL GAP
2.      Menyusun kerangka pelaksanaan
3.      Koordinasi dengan instansi terkait ( desa/ kecamatan )
4.      Merencanakan  pelaksanaan pertemuan persiapan di tingkat desa, pertemuan persiapan di kelompoktani
5.      Merencanakan kebutuhan akan sarana dan pra sarana, bahan dan materi penunjang SL-GAP

Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1.      Pendataan Calon petani calon lokasi  ( CP/CL )
2.      Perencanaan biaya pelaksanaan SL-GAP
3.      Penentuan waktu penyelenggaraan

B.      Pertemuan Persiapan
Pertemuan persiapan dilaksanakan di tingkat desa dan tingkat kelompok tani.
1.      Pertemuan di tingkat desa
Pertemuan di tingkat desa dimaksudkan untuk memperolah dukungan dari tingkat desa, pertemuan diikuti oleh aparat desa , ketua kelompok tani, petugas penyuluh, KCD, Pemandu Lapang, Dinas Pertanian TPH kabupaten, dan tokoh masyarakat.
Materi yang disampaikan antara lain :
1).Penjelasan rencana pelaksanaan SL-GAP
2).Persiapan Lokasi dan calon peserta
3).Persiapan pertemuan ditingkat kelompok tani.

2.      Pertemuan di tingkat kelompok tani
Pertemuan di tingkat kelompok tani dihadiri oleh para calon peserta SL-GAP,Pemandu Lapang dan Dinas Pertanian kabupaten, pertemuan ini dilaksakan sebanyak 2 kali, dengan materi pertemuan pertama antara lain :
1).Penjelasan kegiatan SL-GAP
2).Pemilihan peserta SL-GAP
3).Kontrak belajar
4). Penentuan tempat dan waktu SL-GAP

Meteri pertemuan keduaa antara lain :
1). Pendataan dan pemetaan ( menggali potensi masalah dan sumberdaya)
§  Meliputi sarana dan prasarana yang dimiliki
§  Permasalahan dilapangan
§  Kondisi sosial ekonomi
§  Ketersediaan SDA dan kemampuan SDM
      Titik berat pada
Aspek yang berkaitan dengan cara budidaya tanaman kentang dengan prinsip GAP/SOP seperti keadaan lahan dan keadaan tanaman.

     2). Studi
Studi sebagai sarana belajar GAP mencakup 2 kegiatan yaitu petak konvensional dan petak yang menerapkan GAP. Dalam tahapan ini juga disepakati budidaya yang dilakukan pada petak konvensional dan petak GAP, serta letak petak konvensional dan petak GAP.

3). Pemilihan Topik khusus.
Pemilihan topik khusus dilakukan oleh peserta SL  dan dipandu oleh PL, judul topik khusus. Merupakan hasil diskusi antara pemandu lapang dengan peserta SL-GAP sesuai dengan kebutuhan di lapangan mengenai apa saja yang perlu dipelajari lebih lanjut berkaitan dengan pelaksanaan budidaya tanaman kentang sesuai prinsip GAP. Topik Khusus juga dapat didasari pada hasil pendataan dan pemetaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Pembahasan petak Studi ( diskusi dan presentasi ) juga dilakukan pada sesi topik khusus, materi topik khsusus dapat berubah dari jadwal yang telah disepakati, jika peserta dalam pelaksanaan SL menemukan permasalahan yang perlu segera dibahas.

Penyususnan Jadwal Materi SL -  GAP:
Penyususn jadwal dilakukan kelompok bersama petugas dengan mengacu pada jadwal yang terdapat pada buku SL – GAP kentang. Materi ditekankan padan praktek /penerapan, pengamatan, diskusi dan tukar menukar informasi dan pengalaman. Materei pelajaran benar-benar merupakan kebutuhan petani dan disepakati oleh anggota kelompok tani.

C.      Pembukaan
Pembukaan SL-GAP dihadiri oleh Dinas pertanian propinsi dan kabupaten, Pemandu Lapang, aparat desa dan peserta SL – GAP. Kegiatan ini berperan penting untuk memasuki tahapan selanjutnya.

D.     Pembagian Kelompok
Dalam pelaksanaan tahapan SL-GAP dan pengamatan petak studi peserta dibagi kedalam beberapa sub kelompok yang jumlahnya 5 – 7 orang/ sub kelompok serta memilih satu orang sebagai ketua sub kelompok.

E.      Tahapan SL-GAP/ SOP ( control point )
Materi SL-GAP disampaikan secara bertahap setiap kali pertemuan sesuai tahapan SOP budidaya tanaman kentang. Pada setiap materi SL-GAP dibahas juga tentang control point dari sertiap tahapan budidaya tanaman kentang. Penyampaian setiap tahapan SOP dilakukan dengan cara belajar lewat pengalaman atau praktek secara langsung . Dengan metode ini diharapkan peserta memahami setiap tahapan SOP berdasarkan pengamatan dan pengalaman sendiri, sehingga dapat lebih mudah diterapkan.


F.       Pencatatan
Kegiatan pencatatan ( Recording keeping ) dilakukan pada setiap tahapan GAP . Tujuan dari kegiatan pencatatan adalah untuk memudahkan penelusuran semua aktivitas produksi, sehingga dapat melacak kembali bila terjadi masalah.
G.     Petak studi ( Petak GAP dan Petak Konvensional )
Studi sebagai sarana belajar GAP mencakup 2 kegiatan yaitu :
1).   Petak GAP yang merupakan petak /kebun/lahan milik petani yang pengelolaannya   berdasarkan prinsip GAP.
2).   Petak Konvensional yang merupakan petak/kebun/lahan milik petani yang pengelolaannya berdasarkan kebiasaan petani setempat, luas petak GAP dan petak Konvensional masing-masing 1 ha.

H.     Pengamatan ( Tahapan GAP dan Petak Studi )
Peserta SL melakukan kegiatan pengamatan pada setiap kegiatan tahapan GAP dan petak studi dan dilanjutkan dengan penggambaran, diskusi/analisa dan menyimpulkan.
Untuk petak studi perlu diamat iagroekosistemnya, agar para peserta dapat mempelajari apa yang terjadi pada masing-masing lingkungan tumbuh pertanaman terutama hal yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan kelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang perlu dijadikan parameter pengamatan adalah pertumbuhan tanaman ( jumlah daun/ tunas), OPT, sarana dan prasarana yang tersedia di pertanaman ( seperti sumber air/ sarana pengairan dll), kondisi lingkungan pertanaman ( suhu, kelembaban udara, kelembaban  tanah, kebersihan lahan dsb.) 

Tabel 1. Contoh Form Pengamatan Petak GAP

Minggu
Pertumbuhan tanaman ( jumlah daun dan tunas )
Serangan OPT
Kondisi sarana dan prasarana
Kondisi lingkungan pertanaman
Ke 1




Ke 2




Ke 3




Ke 4




Ke 5




Ke 6




Ke 7




Ke 8




Ke 9




Ke 10




Ke 11




Ke 12




Dst




I.        Penggambaran hasil pengamatan
Kegiatan ini dimaksdudkan agar peserta dapat mengeksplorasi hasil pengamatan pada tahapan SL GAP dan petak studi ( Petak konvensional dan petak GAP ). Supaya lebih menarik maka hasil pengamatan juga dituangkan dalam bentuk gambar dengan menggunakan kertas dan pensil warna secara ringkas , jelas dan informatip.




Penggambaran dapat berupa :
1.      Gambar tanaman lengkap
2.      Gambar sarana prasarana yang berada di petak tersebut ( net, rumah lindung, kubung, kran air, selang, blower, saluran irigasi , dll )
3.      Gambar keadaan cuaca pada saat pengamatan ( hujan, berawan,cerah ) dan ditulis disampaing kanan atas kertas gambar.
4.      Gambar tanaman yang cacat / rusak
5.      Gambar OPT ( hama dan penyakit ) dan musuh alami
6.      Gambar Gulma
7.      Gambar perlakuan petani yang pernah dilakukan ( pemupukan, penyemprotan dan penyiangan )
Eksplorasi dalam bentuk gambar inilah yang menjadi bahan diskusi dalamsub kelompok mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kaedah GAP budidaya tanaman  kentang.

J.        Diskusi Sub Kelompok
Kegiatan ini bermaksud untuk mengkaji hasil pengamatan  dan penggambaran secara mendalam dan sistimatis dapat diambil suatu kesimpulan sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan lahan  untuk waktu selanjutnya.
Secara umum  isi diskusi mencakup hal-hal yaitu  APA  DIMANA  MENGAPA  BAGAIMANA dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berkembang sesuai dengan kondisi pertanaman.

K.      Presentasi dan Diskusi Pleno
Setiap sub kelompok diwakili oleh salah seorang anggotanya  ( bergilir setiap minggu) mengupas hasil temuan sub kelompoknya ( mengupas gambar ) kemudian didiskusikan atau dibahas secara bersama . Pemandu hanya berfungsi sebagai fasilitator  agar diskus dapat berjalan secara sistimatis dan berhasil menarik kesimpulan sebagai dasar  dalam membuat keputusan bersama untuk melakukan tindakan – tidakan yang berkaitan dengan penerapan GAP budidaya tanaman kentang. Dalam mengambil keputusan peserta memahami betul  apa tindakan yang akan dilakukan , mengapa harus dilakukan , kapan melakukannya , bagaiamana  kalau tindakan-tindakan tersebut tidak dilakukan.
Setelah presentasi dan diskusi pleno, gambar disimpan sebagai bahan untuk pertimbangan hasil diskusi pertemuan berikutnya.
L.       Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok bertujuan antara lain mempererat hubungan atau kerjasama antara peserta, memancing kreatifitas, penyegaran suasana , memperlancar komunikasi, latihan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara berkelompok.
Dinamika kelompok dapat dilakukan dengan langkah-langkah sbb:
1). Melakukan permainan-permainan yang dapat menciptakan keakraban dan memberikan pengalaman bagi peserta dalam tampil didepan forum atau didepan banyak orang.
2.) Melakukan olah raga bersama baik bersipat tim ataupun individual yang mampu menciptakan suasana  kebersamaan dan kekeluargaan.

    


M.   Uji Ballot Box

Uji Ballot Box dilaksanakan sebanyak 2 kali  yaitu Ballot Box tes awal dan Ballot Box tes akhir , ballot box tes awal berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan peserta dan materi pelatihan yang perlu mendapat tekanan lebih pada pelaksanaan SL – GAP. Sedangkan tes ballot box akhir dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sejauh mana SL – GAP sudah diketahui peserta.
Nilai hasil tes ballot box ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan SL – GAP, seluruh proses penyiapan ballot box, yaitu dari proses persiapan , penggunaan dan perhitungan hasil pengisian ballot box dilakukan oleh pemandu. Oleh karena itu pemandu harus menguasai bagaimana mempersiapkan materi ballot box , mengevaluasi hasil ballot box, dan mencoba untuk menyusun rencana pelatihan sesuai dengan hasil ballot box.

N.     Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan rencana tindak lanjut ( RTL ) dimaksudkan agar peserta belajar dan terlatih memberikan respon pada setiap kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan RTL dilaksanakan pada setiap pertemuan SL – GAP ( mingguan ) dan diakhir pelaksanaan SL GAP ( pasca SL GAP ). Hasil dari  RTL  mingguan diantaranya dapat menjadi masukan untuk meteri topik khusus pada minggu berikutnya.
Kegiatan RTL diakhir pelaksanaan SL – GAP merupakan rangkuman rencana tindak lanjut ( RTL )  dari awal pertemuan sampai akhir SL – GAP satu musim tanam. Hasil rangkuman-rangkuman tersebut dipresentasikan pada acara temu lapang (Field day ).
O.     Temu Lapang ( Field Day )
Temu lapang petani merupakan media pertemuan antara petani peserta SL dengan petani non peserta SL serta pejabat terkait , dengan tujuan sebagai ajang komunikasi horizontal dan vertikal bagi petani, sosialisasi SL-GAP dan mengekspresikan hasil kegiatan.
Pada acara ini petani peserta SL_GAP menunjukan hasil-hasil belajar mereka selama 1 musim tanam sesuai dengan keadaan tanaman, yang meliputi: 1). Hasil analisis tahapan GAP ( Titik Kendali / Control Pont ) 2). Hasil analisis agroekosistem petak studi, 3). Topik khusus.
P.      Bimbingan  Monev dan Pelaporan
Kegiatan ini dilakukan oleh Diperta kabupaten, yang bertujuan untuk membimbing dan memantau pelaksanaan SL GAP agar berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Beberapa hal yang perlu dipantau adalah :
1). Materi SL
2). Kapasitas Pemandu Lapang
3). Respon peserta pada pelaksaan SL
4). Perubahan sikap peserta setelah mengikuti SL terutama dalam penerapan GAP.

Evaluasi dapat dilakukan sebanyak 2 kali yaitu ; pada pertengahan SL dimaksudkan untuk memperoleh masukan / saran dari peserta tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan SL dan masukan tersebut segera ditindaklanjuti pada pertemuan selanjutnya ,dan akhir SL GAP dimaksudkan untuk membahas pelaksanaan  SL dari pertemuan awal sampai akhir dan hasil evaluasi tersebut dalam laporan dan dapat ditindak lanjuti pada pelaksanaan SL berikutnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan kuisioner atau wawancara lansung dengan peserta.
Laporan kegiatan SL dibuat secara berjenjang dari peleksanaan terdepan sampai tingkat penanggung jawab paling atas. Laporan dibuat berupa ;
1) .Laporan awal,
 2). Laporan mingguan/ perkembangan,
3). Laporan akhir.

Kegiatan pelaporan bertujan untuk memberikan laporan hasil kegiatan selama 1 musim melaksanakan SL dengan langkah-langkah antara lain :
1.      Merekap kehadiran peserta selama peleksanaan SL
2.      Mencatat topik-topik yang menarik perhatian peserta
3.      Mencatat kesulitan-kesulitan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan SL, meliputi; metode, bahan, pengorganisasian peserta, waktu ,administrasi , dll.
4.      Menilai daya serap peserta terhadap materi yang telah disampaikan dalam pelaksanaan SL.
5.      Memberikan saran perbaikan dari segi metode, bahan,pengorganisasian peserta, waktu, administrasi dll.
6.      Mencatat hasil-hasil kegiatan pelaksanaan SL GAP khususnya dalam petak studi.































KURIKULUM SL GAP KENTANG

A.      Kegiatan Harian SL GAP
SL GAP kentang dilaksanakan 1 kali priode tanam, sebanyak 6 – 13 kali pertemuan , dengan interval waktu 1 kali seminggu. Setiaphari kerja efektif berjalan 5 – 8 jam termasuk istirahat, shalat dan makan , rincian agenda harian sbb :
1)       Penjelasan dan pengamatan control pont ( Tahapan GAP tanaman kentang ) selama 60 menit
2)       Penggambaran hasil pengamatan, diskusi sub kelompok  dan presentasi pleno selama 90 menit
3).  Pencatatan selama 15 menit
4). Pengamatan petak studi ( GAP dan konvensional ) selama 45 menit
5). Topik khusus selama 15 menit
6). Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) selama 30 menit

Tabel 2. Agenda Harian SL GAP Kentang

No
         Waktu
                            Acara Kegiatan
1.
07.00 – 07.30
Penjelasan dan pengamatan Control Point ( tahapan GAP )
2.
07.30 – 08.45
Diskusi sub kelompok, penggambaran hasil pengamatan dan diskusi sub kelompok dan presentasi pleno
3.

08.45 – 09.45
Pelaksanaan hasil keputusan dan pencatatan
4.
09.45 – 10.00
I S T I R A H A T
5.
10.00 – 10.45
Pengamatan Agroekosistem petak studi ( GAP dan Konvensional )
6.
10.45 – 11.45
Topik Khusus
7.
11.45 – 12.00
Dinamika Kelompok
8
12.00 – 12.30
Rencana Tindak Lanjut ( RTL )














JADWAL KEGIATAN SL GAP KENTANG

NO
Pertemuan ke
Jadwal kegiatan
Pemandu
1
2 mg sblm SL
Pertemuan persiapan  tk desa

2
1 mg sblm Sl
Pertemuan persiapan 1 tk keltan

3
3 hr sblm SL
Pertemuan persiapan 2 tk keltan

4
Minggu I.
1. Pembukaan, Penjelasan    kegiatan,Pencatatan&blangko/buku pencatatan
2.  Uji ballot box awal
3.  Dinamika kelompok
4.  Topik khusus:Petak studi, mengenal  sayuran secara umum
5.  Rencana Tindak Lanjut ( RTL )


5
Minggu II
1.Control poin t Tahapan GAP/=
Pemilihan Lokasi, Penyiapan lahan,Penentuan waktu tanam, Pencatatan
2.Agroekosistem Petak studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus : Pengambilan sampel dan analisa tanah, Pengenalan teknis konservasi  tanah
5. Rencana Tindak Lanjut ( RTL )

6
Minggu III
1.      Control pont tahap GAP/= Penyiapan benih, penanaman,pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Dinamika kelompok
4.      Topik khusus: teknik perbanyakan benih
5.      RTL


7
Minggu IV
1.      Control point tahap GAP=Pemupukan , pengairan, pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Topik khusus:Pupuk dan nutrisi,pembuatan pupuk bokasi,pengenalan berbagai teknik pengairan
4.      Dinamika kelompok
5.      RTL





8
Minggu V
1.      Control point tahap GAP=Penyiangan dan pendagiran, pengamatan hama dan penyakit,Pengendalian hama dan penyakit, Pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Dinamika kelompok
4.      Topik khusus :Pengenalan musuh alami, pembuatan pestisida hayati,teknik perbanyakan agens hayati,mengenal pestisida secara umum
5.      RTL


9
Minggu VI
1.      Control pont tahap GAP=Kesehatan, keamanan dan keselamatan pekerja,pencatatan
2.      Agroekosistem petek studi
3.      Dinamika kelompok
4.      RTL

10
Minggu VII
1.      Control point tahap GAP=Penentuan saat panen dan panen, pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Topik khusus: perentasi petak studi
4.      Dinamika kelompok
5.      RTL

11
Minggu VIII
1.      Control Point GAP= Manajemen samapah dan limbah dan daur ulang, pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Dinamika kelompok
4.      RTL

12
Minggu IX
1.      Control point tahapan GAP=Pengumpulan , sortasi, grading, pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Dinamika kelompok
4.      Topik khsusu: Pengenalan berbagai teknik pengumpulan,sortasi, pembersihan,grading
5.      RTL

13
Minggu X
1.      Control poin GAP=Penyimpanan, transportasi, pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Dinamika kelompok
4.      Topik khusus:Pengenalan berbagai teknik penyimpanan dan transportasi
5.      RTL

14
Minggu XI
1.      Control point : manajemen pengelolaan kebun,pencatatan
2.      Agroekosistem petak studi
3.      Dinamika kelompok
4.      Topik khusus : analisa usahatani,kelembagaan petani,pengajuan kredit dan pembuatan proposal
5.      RTL

15
Minggu XII
1.Agroekosistem petak studi
2. Topik khusus: Presentasi akhir petak studi
3. Dinamika kelompok
4. RTL Pasaca SL GAP

16
Minggu XIII
1.      Uji ballot box akhir
2.      Temu lapang
3.      Evaluasi
4.      Penutupan



B.      Materi SL GAP Tanaman Kentang

1). Materi Pokok
a. Pengamatan control point tahapan GAP
b. Pembahasan control point tahapan GAP di sub kelompok
c. Penggambaran hasil pengamatan dan hasil diskusi sub kelompok
d. Presentasi Pleno dan pengambilan keputusan
e. Pencatatan

2). Pengamatan Agroekosistem Petak studi
Pengamatan  Agroekosistem pada petak studi dilakukan secara berkala. Dalam kegiatan pengamatan agroekosistempeserta dilengkapi dengan blanko pengamatan, seperti Tabel 3:

















Tabel 3. Lembaran Pengamatan Petak studi
No
Para meter pengamatan
Tanaman

Jumlah
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Tinggi tanaman (cm)













2
Produksi ( kg )












3
Hama
a.
b.
c.













4
Penyakit:
a.
b.
c.













5
Musuh Alami
a.
b.
c.






































C.      Topik Khusus
 Daftar alternatip pilihan Topik Khuhus SL GAP kentang  seperti tabel berikut;
Tabel 4. Daftar Topik Khusus SL-GAP Tanaman Kentang.

NO
                                             TOPIK KHUSUS
1
Pengambilan sampel dan analisa tanah

2
Pengenalan teknik konservasi tanah
3
Mengenal sayuran secara umum
4
Teknik perbanyakan
5
Mengenal pestisida secara umum
6
Sampling pengamatan
7
Presentasi petak studi
8
Pengenalan musuh alami
9
Pembuatan pestisida hayati
10
Teknik perbanyakan agens hayati
11
Pupuk dan nutrisi
12
Pembuatan pupuk bokasi
13
Pengenalan berbagai teknik pengairan
14
Pengenalan saat panen dan cara panen
15
Pengenalan berbagai teknik sortasi
16
Pengenalan berbagai teknik penyimpanan dan transportasi
17
Teknik pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
18
Analisa usahatani
19
Kelembagaan Petani ( Gapoktan, Asosiasi & Koperasi )
20
Pengajuan kredit dan pembuatan proposal






Sub Kelompok
Petak GAP
Petak Konvensional
Keputusan di petak SL GAP
I.
a).Populasi tanaman
b). Warna daun (nilai 4)
c). Tingkat serangan H/P diatas  ambang
d) Tekstur tanah kering
a). Populasi tanaman
b). Warna daun(Nilai 5)
c). Tingkat serangan H/P dibawah ambang
d) Tekstur tanah kering 
a). +
b). Tambahkan N
c). Kendalikan (PHT)
d) Lakukan penyiraman
II.
a).Populasi tanaman
b) Warna daun nilai 4
c).Tingkat serangan H/P diambang batas
d). Tekstur tanah kering
a).Populasi tanaman
b).Warna daun nilai 4
c).Tingkat serangan H/P diatas ambang
d) Tekstur tanah kering
a).+
b). Tambahkan N
c).Kendalikan ( PHT )
d).Lakukan penyiraman
III.
dst
dst
dst
dst
Lampiran Contoh Analisis perbandingan Petak GAP dan Petak Konvensional





























RENCANA USAHA KELOMPOK  ( RUK )
PELAKSANA SL GAP TAHUN 2012

Nama Kelompok Tani       :   Teguh Utama
Alamat                                  : Desa Koto Teguh Kecamatan Sungai Tenang kabupaten Merangin
Luas Lahan                        :   10 ha
Jumlah anggota                :   20 orang
Komoditi                            :   Kentang
Varietas                             :   Granola


No

Uraian
Kebutuhan

Jenis

Volume
( KG )

Harga
Satuan                (RP)

Jumlah ( RP )

1
Bibit kentang
Granola
750
9.000
6.750.000,-
2
Pupuk
urea
200
2.200
440.000,-
3
Pupuk
SP.36
200
2.600
520.000,-
4
Pupuk
KCL
100
6.000
600.000,-
5
Pupuk
NPK
100
3.500
350.000,-
6
Pupuk
organik
2.000
1.000
1.000.000,-
7
Pestisida
Insectisida
5 lt
100.000
500.000,-
8
Pestisida
Fungisida
10 lt
150.000
1.500.000,-
9





10





11





12





13





14






Jumlah



11.660..000,-


Mengetahui
Petugas/Penyuluh
Pertanian




Firdaus Sopyan, SP
Bendahara
Koto Teguh ,          April 2012
Ketua Kelompok




Abun Sanio





LAPORAN AWAL SL GAP

I.        LOKASI

No
             Uraian
                       Keterangan
1
Propinsi
Jambi
2
Kabupaten
Merangin
3
Kecamatan
Sungai Tenang
4
Desa
Koto Teguh
5
Nama Kelompok Tani
Teguh Utama
6
Nama Ketua Kelompok
Abun Sanio
7
Jumlah Anggota
20    0rang

II.                  PEMANDU

No
           Uraian
           Nama
 Nomor HP
1
Penyuluh Pertanian
Firdaus Sopyan, SP/ Endang S

2
POPT
Fahrul. K. SPKP

3
Peneliti
Hery Nugroho,SP.MP (BPTP Jambi)



























III.    UNIT SL GAP

No
Uraian
Keterangan
1
Luas Petak SL GAP
0,5 Ha
2
Luas Petak Konvensional
0,5 Ha
3
Rencana Tanam
 31 Mei  2012
4
Komoditi
KENTANG
5
Varietas
Granola
6
Kebutuhan benih
750  kg
7
Kebutuhan Pupuk
a.      Urea
b.      SP.36
c.       KCL
d.      ZA
e.      Pupuk NPK
f.        Pupuk Organik
g.      Pupuk Bio Hayati
h.      Lainnya


200 kg
200 kg
100 kg
-
100 kg
-
-
2.000 kg
8
Pengolahan tanah
Tgl  21 Mei 2012
9
Pengairan
Tgl  bila dibutuhkan/ lahan kering
10
Pengendalian gulma
Tgl mulai umur 25 HST
11
Pengendalian OPT
Tgl mulai umur 25 HST
12
Rencana panen
Tgl minggu II September
13
Penanganan panen
Alsintan
14
Pasca panen
Alsintan
15
Rencana Hasil
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (KW/ha)
Produksi

a.Lokasi SL GAP
0,5
20
10.000 kg

b. Petak Konvensional
0,5
15
   7.500 kg

c. Rata-rata desa






Kabid Hortikultura






IR. RUMUSDAR
KCD






ENDANG SUTISNA
Koto Teguh,         April 2012
Petugas Pemandu/ Penyuluh Lapangan





FIRDAUS SOPYAN, SP


                                                                                                    
                                              

PANDUAN
KOMODITAS KENTANG
















DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2012

Tidak ada komentar: