SL - GAP tahun 2012 Komoditas kentang kecamatan Jangkat:
PANDUAN
SEKOLAH
LAPANG GOOD AGRICULTUR PRACTICES (SL-GAP)
KOMODITAS KENTANG
I.
Latar Belakang
Dalam usaha agribisnis kentang
dituntut untuk memenuhi berbagai persaratan agar diperoleh :
1)
Efisiensi usaha produksi
yang tinggi
2)
Mutu produk yang baik
3)
Keuntungan yang optimal
4)
Produksi yang terus
berkelanjutan
5)
Sumberdaya alam yang
lestari
Budidaya kentang yang
kompensional cenderung menghasilkan produk :
1)
Bermutu rendah
2)
Biaya produksi tinggi
3)
Risiko pola tanam tidak
tetap
4)
Penggunaan benih
asal-asalan
5)
Pemupukan tidak tepat
6)
PHT belum optimal
7)
Pemeliharaan tidak
sempurna
Maka untuk menghasilkan
produk : Aman Konsumsi, bermutu tinggi dan sesuai permintaan konsumen. Perlu
diterapkan GOOD AGRICULTUR
PRAKTICES (GAP) KENTANG, Sesuai dengan
Permentan No. 48 Tahun 2009. Pentingnya kwalitas SDM petani untuk meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan dapat diupayakan melalui SL-GAP
SL-GAP merupakan salah satu
pendekatan dalam:
1)
Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petani
2)
Pembelajaran lewat
pengalaman
3)
Menggunakan lahan sebagai
tempat belajar
4)
Dapat memantau
perkembangan tanaman dan permasalahan yang terjadi setiap minggu sepanjang
musim tanam.
5)
Mengkaji dan membahas
sehingga petani dapat mengambil keputusan sendiri.
II.
TUJUAN SL-GAP adalah:
1). Meningkatkan
keterampilan petani dalam menerapkan bududaya dan benar melalui pola pembelajaran lewat pengalaman di lapangan.
2). Memberikan acuan kerja bagi petani dalam menerapkan
GAP di lapangan.
3). Meningkatkan kompetensi dan pengembangan sikap petani
sebagai pelaku usaha yang berorientasi pada peningkatan kwalitas.
III.
POLA PENYELENGGARAAN
1). Cara belajar dengan lahan pertanaman sebagai tempat
belajar
2). Melakukan perencanaan dari bawah
3). Pengkajian lapangan atau analisis ekosistem
4). Pengambilan keputusan
5). Latihan selama musim tanam dengan kurikulum yang
rinci
6). Penjagaan kwalitas SL-GAP
dengan acuan matrik kwalitas.
7). Evaluasi
dan penyempurnaan.
IV. Waktu PENYELENGGARAAN
·
1 ( satu ) priode tanam,
6 – 13 kali pertemuan
·
Interval waktu 1 ( satu )
kali seminggu dengan waktu belajar efektip selama 5 ( lima ) jam
V. JENIS KEGIATAN
1.
Perencanaan kegiatan
2.
Pertemuan persiapan 2 ( dua ) tahap
3.
Pembukaan
4.
Pembagian kelompok
5.
Tahapan SL-GAP
6.
Pencatatan
7.
Petak studi
8.
Pengamatan ( tahapan GAP
dan petak studi)
9.
Penggambaran hasil
pengamatan
10.
Diskusi sub kelompok
11.
Presentasi dan diskusi
pleno
12.
Dinamika kelompok
13.
Uji ballot box
14.
Rencana tindak lanjut (
RTL )
15.
Temu lapang
16.
Bimbingan , Monev dan
pelaporan
VI. PESERTA
1). Petani kentang
yang akan menerapkan GAP
2). Bisa baca
tulis, umur 18 – 50 tahun
3). Belum pernah
mengikuti SL – GAP
4). Sanggup
mengikuti dari awal hingga akhir
5). Mau dan
mampu mentransper pengetahuandan
keterampilannya ke petani lain
6). Mau bekerjasama
secara kelompok.
7). Jumlah peserta
15 – 25 orang.
VII. PEMANDU
LAPANG
· Pemandu Lapang
SL adalah Petugas dari kabupaten, KCd, Ka.BPP dan :PPL di desa.
·
Sebagai pemandu SL, menguasai prinsip – prinsip fartisifasi dan
membimbing dalam penerapan GAP.
·
Pemandu Lapang sebagai fasilitator mengarahkan jalannya
proses belajar , dan sebagai nara
sumber.
PRINSIP DAN PENJELASAN GAP
A.
PRINSIP GAP
GAP adalah panduan budidaya yang baik untuk menghasilkan
produk bermutu yang mencakup :
·
Teknologi ramah
lingkungan
·
Pencegahan penularan
penyakit
·
Penjagaan kesehatan dan
kesejahteraan pekerja dan konsumen
·
Meningkatkan kwalitas
produk sesuai standar
·
Meningkatkan daya saing
produk di pasar domistik/ ekspor melalui
produksi bermutu aman konsumsi dan ramah lingkungan.
B. KRITERIA yang digunakan dalam pedoman Budidaya :
1 ). A = dianjurkan ( * )
2 ). SA = sangant
dianjurkan ( ** )
3 ). W = Wajib
dilaksanakan ( *** )
C. TITIK KENDALI DALAM GAP
I. Lahan
A.
Pemilihan lokasi:
1). Lokasi sesuai dengan peta pewilayahan komoditas( A)
2). Lahan bebas dari cemaran limbah bahan berbahaya dan
beracun ( W )
3). Kemiringan lahan < 30 % ( W )
B.
Riwayat lokasi:
1). Ada catatan riwayat penggunaan lahan ( A )
C.
Pemetaan lahan:
1). Terdapat rotasi pada tanaman semusim ( A )
2). Tersedia peta penggunaan lahan ( A )
D.
Kesuburan Lahan:
1). Tingkat kesuburan lahan cukup baik ( A )
2). Dilakukan tindakan untuk mempertahankan kesuburan
lahan (S A )
E.
Penyiapan lahan:
1). Penyiapan lahan dengan cara yang dapat memperbaiki
struktur tanah(SA)
2). Penyiapan lahan dilakukan dengan cara yang dapat
menghindari terjadinya erosi( SA )
3). Pemberian bahan kimia untuk penyiapan lahan tidak
mencemari lingkungan(SA).
F.
Konservasi lahan : tindakan konservasi dilakukan pada
lahan miring ( W )
II. Pengunaan benih dan varietas:
a. Mutu benih
1). Benih yang ditanam adalah varietas unggul (S A )
2). Benih bersertifiat ( SA )
3). Label banih disimpan ( A )
b. Perlakuan
benih
1). Bahan kimia
untuk perlakuan benih sesuai anjuran (S
A )
III.. Penanaman
Penanaman sudah sesuai dengan teknik budidaya ( SA )
IV. Pemupukan:
a. Jenis pupuk
1). Pupuk organik dan anorganik terdaftar
atau diizinkan oleh pejabat yang berwenang(
SA )
2). Pupuk
organik telah mengalami dekomposisi dan layak digunakan(SA)
b. Penggunaan pupuk
1). Pemupukan
sesuai anjuran ( SA )
2). Pupuk organik
telah mengalami dekomposisi dan layak digunakan ( SA )
V. Perlindungan
tanaman
a. Prinsip perlindungan tanaman
1). Pengendalian PHT sesuai prinsip PHT ( SA )
2). Penggunaan
pestisida sesuai anjuran rekomendasi dan aturan pakai ( SA )
b. Pestisida
1). Pestisida yang digunakan terdaftar dan diijinkan ( SA )
2). Pestisida yang digunakan tidak kadaluarsa ( W )
VI. Pengairan:
1). Ketersediaan air sesuai dengan kebutuhan (S A )
2). Air yang digunakan untuk irigasi tidak mengandung
limbah B3 (W)
3). Tersedia fasilitas pengelolaan air limbah ( A )
4). Penggunaan air pengairan tidak bertentangan dengan
kepentingan umum(A)
VII. Panen:
1). Panen dilakukan dengan cara yang dapat mempertahankan
mutu produk(SA)
2). Wadah hasil yang digunakan bersih dan tidak
terkontaminasi (W)
VIII. Penanganan panen dan
pasca panen
a. Perlakuan awal
Hasil panen diletakkan ditempat yang ternaungi dan
diperlakukan secara hati- hati ( SA )
b. Pembersihan hasil panen
1). Hasil panen dibersihkan dari cemaran ( SA )
2). Pencucian dilakukan menggunakan air bersih ( W )
c. Sortasi dan pengkelasan
Hasil panen dilakukan sortasi dan pengkelasan ( A )
d. Pengepakan/pengemasan
1). Pengemasan dan pengepakan dilakukan bisa melindungi
produk dari kerusakan dan cemaraqn ( A )
2). Tempat pengemasan bersih, bebas kontaminasi dan
terlindung dari hama dan pengganggu lainnya ( A )
3). Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas
produk ( W )
e. Penyimpanan
1). Ruang
penyimpanan mampu melindungi hasil dari kerusakan dan cemaran (SA)
2). Bahan kimia yang digunakan dalam proses pasca panen terdaftar dan diizinkan
3). Penggunaan bahan kimia dalam proses pasca panen
sesuai dengan anjuran.
f. Tempat pengemasan
Tempat / areal epnemasan pengemasan terpisah dari tempat
penyimpanan pupuk dan pestisida.
PENJELASAN KEGIATAN
A. Rencana Kegiatan
Tahap awal yang harus dilakukan
dalam SL GAP adalah:
1. survey lapangan oleh PL-1 dan PL-2
1. survey lapangan oleh PL-1 dan PL-2
1.
Mendata calon lokasi dan
calon petani peserta SL GAP
2.
Menyusun kerangka
pelaksanaan
3.
Koordinasi dengan
instansi terkait ( desa/ kecamatan )
4.
Merencanakan pelaksanaan pertemuan persiapan di tingkat
desa, pertemuan persiapan di kelompoktani
5.
Merencanakan kebutuhan
akan sarana dan pra sarana, bahan dan materi penunjang SL-GAP
Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1.
Pendataan Calon petani
calon lokasi ( CP/CL )
2.
Perencanaan biaya
pelaksanaan SL-GAP
3.
Penentuan waktu
penyelenggaraan
B. Pertemuan Persiapan
Pertemuan persiapan dilaksanakan di tingkat desa
dan tingkat kelompok tani.
1. Pertemuan di tingkat desa
Pertemuan di
tingkat desa dimaksudkan untuk memperolah dukungan dari tingkat desa, pertemuan
diikuti oleh aparat desa , ketua kelompok tani, petugas penyuluh, KCD, Pemandu
Lapang, Dinas Pertanian TPH kabupaten, dan tokoh masyarakat.
Materi yang disampaikan antara lain :
1).Penjelasan
rencana pelaksanaan SL-GAP
2).Persiapan
Lokasi dan calon peserta
3).Persiapan pertemuan ditingkat kelompok tani.
2. Pertemuan di tingkat
kelompok tani
Pertemuan di
tingkat kelompok tani dihadiri oleh para calon peserta SL-GAP,Pemandu Lapang
dan Dinas Pertanian kabupaten, pertemuan ini dilaksakan sebanyak 2 kali, dengan
materi pertemuan pertama antara lain :
1).Penjelasan
kegiatan SL-GAP
2).Pemilihan
peserta SL-GAP
3).Kontrak
belajar
4).
Penentuan tempat dan waktu SL-GAP
Meteri pertemuan keduaa antara lain :
1). Pendataan dan pemetaan ( menggali potensi
masalah dan sumberdaya)
§ Meliputi sarana dan
prasarana yang dimiliki
§ Permasalahan dilapangan
§ Kondisi sosial ekonomi
§ Ketersediaan SDA dan
kemampuan SDM
Titik berat pada
Aspek yang berkaitan dengan cara
budidaya tanaman kentang dengan prinsip GAP/SOP seperti keadaan lahan dan
keadaan tanaman.
2). Studi
Studi sebagai
sarana belajar GAP mencakup 2 kegiatan yaitu petak konvensional dan petak yang
menerapkan GAP. Dalam tahapan ini juga disepakati budidaya yang dilakukan pada
petak konvensional dan petak GAP, serta letak petak konvensional dan petak GAP.
3). Pemilihan Topik khusus.
Pemilihan
topik khusus dilakukan oleh peserta SL
dan dipandu oleh PL, judul topik khusus. Merupakan hasil diskusi antara
pemandu lapang dengan peserta SL-GAP sesuai dengan kebutuhan di lapangan
mengenai apa saja yang perlu dipelajari lebih lanjut berkaitan dengan
pelaksanaan budidaya tanaman kentang sesuai prinsip GAP. Topik Khusus juga
dapat didasari pada hasil pendataan dan pemetaan yang telah dilakukan
sebelumnya.
Pembahasan
petak Studi ( diskusi dan presentasi ) juga dilakukan pada sesi topik khusus,
materi topik khsusus dapat berubah dari jadwal yang telah disepakati, jika
peserta dalam pelaksanaan SL menemukan permasalahan yang perlu segera dibahas.
Penyususnan Jadwal Materi
SL - GAP:
Penyususn
jadwal dilakukan kelompok bersama petugas dengan mengacu pada jadwal yang
terdapat pada buku SL – GAP kentang. Materi ditekankan padan praktek
/penerapan, pengamatan, diskusi dan tukar menukar informasi dan pengalaman.
Materei pelajaran benar-benar merupakan kebutuhan petani dan disepakati oleh
anggota kelompok tani.
C. Pembukaan
Pembukaan
SL-GAP dihadiri oleh Dinas pertanian propinsi dan kabupaten, Pemandu Lapang,
aparat desa dan peserta SL – GAP. Kegiatan ini berperan penting untuk memasuki
tahapan selanjutnya.
D. Pembagian Kelompok
Dalam pelaksanaan tahapan SL-GAP
dan pengamatan petak studi peserta dibagi kedalam beberapa sub kelompok yang
jumlahnya 5 – 7 orang/ sub kelompok serta memilih satu orang sebagai ketua sub
kelompok.
E. Tahapan SL-GAP/ SOP (
control point )
Materi SL-GAP
disampaikan secara bertahap setiap kali pertemuan sesuai tahapan SOP budidaya
tanaman kentang. Pada setiap materi SL-GAP dibahas juga tentang control point
dari sertiap tahapan budidaya tanaman kentang. Penyampaian setiap tahapan SOP
dilakukan dengan cara belajar lewat pengalaman atau praktek secara langsung .
Dengan metode ini diharapkan peserta memahami setiap tahapan SOP berdasarkan
pengamatan dan pengalaman sendiri, sehingga dapat lebih mudah diterapkan.
F. Pencatatan
Kegiatan pencatatan ( Recording
keeping ) dilakukan pada setiap tahapan GAP . Tujuan dari kegiatan pencatatan
adalah untuk memudahkan penelusuran semua aktivitas produksi, sehingga dapat
melacak kembali bila terjadi masalah.
G. Petak studi ( Petak GAP
dan Petak Konvensional )
Studi sebagai sarana belajar GAP
mencakup 2 kegiatan yaitu :
1). Petak GAP
yang merupakan petak /kebun/lahan milik petani yang pengelolaannya berdasarkan prinsip GAP.
2). Petak
Konvensional yang merupakan petak/kebun/lahan milik petani yang pengelolaannya
berdasarkan kebiasaan petani setempat, luas petak GAP dan petak Konvensional
masing-masing 1 ha.
H. Pengamatan ( Tahapan GAP
dan Petak Studi )
Peserta SL melakukan
kegiatan pengamatan pada setiap kegiatan tahapan GAP dan petak studi dan dilanjutkan
dengan penggambaran, diskusi/analisa dan menyimpulkan.
Untuk petak studi perlu
diamat iagroekosistemnya, agar para peserta dapat mempelajari apa yang terjadi
pada masing-masing lingkungan tumbuh pertanaman terutama hal yang berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman dan kelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang perlu
dijadikan parameter pengamatan adalah pertumbuhan tanaman ( jumlah daun/
tunas), OPT, sarana dan prasarana yang tersedia di pertanaman ( seperti sumber
air/ sarana pengairan dll), kondisi lingkungan pertanaman ( suhu, kelembaban
udara, kelembaban tanah, kebersihan
lahan dsb.)
Tabel 1. Contoh Form Pengamatan
Petak GAP
Minggu
|
Pertumbuhan tanaman (
jumlah daun dan tunas )
|
Serangan OPT
|
Kondisi sarana dan
prasarana
|
Kondisi lingkungan pertanaman
|
Ke 1
|
||||
Ke 2
|
||||
Ke 3
|
||||
Ke 4
|
||||
Ke 5
|
||||
Ke 6
|
||||
Ke 7
|
||||
Ke 8
|
||||
Ke 9
|
||||
Ke 10
|
||||
Ke 11
|
||||
Ke 12
|
||||
Dst
|
I.
Penggambaran hasil pengamatan
Kegiatan ini dimaksdudkan agar
peserta dapat mengeksplorasi hasil pengamatan pada tahapan SL GAP dan petak
studi ( Petak konvensional dan petak GAP ). Supaya lebih menarik maka hasil
pengamatan juga dituangkan dalam bentuk gambar dengan menggunakan kertas dan
pensil warna secara ringkas , jelas dan informatip.
Penggambaran dapat berupa :
1.
Gambar tanaman lengkap
2.
Gambar sarana prasarana
yang berada di petak tersebut ( net, rumah lindung, kubung, kran air, selang,
blower, saluran irigasi , dll )
3.
Gambar keadaan cuaca pada
saat pengamatan ( hujan, berawan,cerah ) dan ditulis disampaing kanan atas
kertas gambar.
4.
Gambar tanaman yang cacat
/ rusak
5.
Gambar OPT ( hama dan
penyakit ) dan musuh alami
6.
Gambar Gulma
7.
Gambar perlakuan petani
yang pernah dilakukan ( pemupukan, penyemprotan dan penyiangan )
Eksplorasi
dalam bentuk gambar inilah yang menjadi bahan diskusi dalamsub kelompok
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kaedah GAP budidaya tanaman kentang.
J.
Diskusi Sub Kelompok
Kegiatan ini bermaksud untuk
mengkaji hasil pengamatan dan
penggambaran secara mendalam dan sistimatis dapat diambil suatu kesimpulan
sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan lahan untuk waktu selanjutnya.
Secara umum isi diskusi mencakup hal-hal yaitu APA
DIMANA MENGAPA BAGAIMANA dan pertanyaan-pertanyaan lainnya
yang berkembang sesuai dengan kondisi pertanaman.
K. Presentasi dan Diskusi
Pleno
Setiap sub kelompok diwakili oleh
salah seorang anggotanya ( bergilir
setiap minggu) mengupas hasil temuan sub kelompoknya ( mengupas gambar )
kemudian didiskusikan atau dibahas secara bersama . Pemandu hanya berfungsi sebagai
fasilitator agar diskus dapat berjalan
secara sistimatis dan berhasil menarik kesimpulan sebagai dasar dalam membuat keputusan bersama untuk
melakukan tindakan – tidakan yang berkaitan dengan penerapan GAP budidaya
tanaman kentang. Dalam mengambil keputusan peserta memahami betul apa tindakan yang akan dilakukan , mengapa
harus dilakukan , kapan melakukannya , bagaiamana kalau tindakan-tindakan tersebut tidak
dilakukan.
Setelah presentasi dan diskusi
pleno, gambar disimpan sebagai bahan untuk pertimbangan hasil diskusi pertemuan
berikutnya.
L. Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok bertujuan
antara lain mempererat hubungan atau kerjasama antara peserta, memancing
kreatifitas, penyegaran suasana , memperlancar komunikasi, latihan pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan secara berkelompok.
Dinamika
kelompok dapat dilakukan dengan langkah-langkah sbb:
1). Melakukan permainan-permainan yang dapat
menciptakan keakraban dan memberikan pengalaman bagi peserta dalam tampil
didepan forum atau didepan banyak orang.
2.) Melakukan olah raga bersama baik bersipat tim
ataupun individual yang mampu menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
M. Uji Ballot Box
Uji Ballot Box dilaksanakan
sebanyak 2 kali yaitu Ballot Box tes
awal dan Ballot Box tes akhir , ballot box tes awal berguna untuk mengetahui
sejauh mana tingkat pengetahuan peserta dan materi pelatihan yang perlu
mendapat tekanan lebih pada pelaksanaan SL – GAP. Sedangkan tes ballot box
akhir dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sejauh mana SL – GAP sudah
diketahui peserta.
Nilai hasil tes ballot box ini
juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan SL – GAP, seluruh
proses penyiapan ballot box, yaitu dari proses persiapan , penggunaan dan
perhitungan hasil pengisian ballot box dilakukan oleh pemandu. Oleh karena itu
pemandu harus menguasai bagaimana mempersiapkan materi ballot box ,
mengevaluasi hasil ballot box, dan mencoba untuk menyusun rencana pelatihan
sesuai dengan hasil ballot box.
N. Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan rencana tindak lanjut (
RTL ) dimaksudkan agar peserta belajar dan terlatih memberikan respon pada
setiap kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan RTL dilaksanakan pada setiap pertemuan
SL – GAP ( mingguan ) dan diakhir pelaksanaan SL GAP ( pasca SL GAP ). Hasil
dari RTL
mingguan diantaranya dapat menjadi masukan untuk meteri topik khusus
pada minggu berikutnya.
Kegiatan RTL diakhir pelaksanaan
SL – GAP merupakan rangkuman rencana tindak lanjut ( RTL ) dari awal pertemuan sampai akhir SL – GAP
satu musim tanam. Hasil rangkuman-rangkuman tersebut dipresentasikan pada acara
temu lapang (Field day ).
O. Temu Lapang ( Field Day )
Temu lapang petani merupakan
media pertemuan antara petani peserta SL dengan petani non peserta SL serta
pejabat terkait , dengan tujuan sebagai ajang komunikasi horizontal dan
vertikal bagi petani, sosialisasi SL-GAP dan mengekspresikan hasil kegiatan.
Pada acara ini petani peserta
SL_GAP menunjukan hasil-hasil belajar mereka selama 1 musim tanam sesuai dengan
keadaan tanaman, yang meliputi: 1). Hasil analisis tahapan GAP ( Titik Kendali
/ Control Pont ) 2). Hasil analisis agroekosistem petak studi, 3). Topik
khusus.
P. Bimbingan Monev dan Pelaporan
Kegiatan ini dilakukan oleh
Diperta kabupaten, yang bertujuan untuk membimbing dan memantau pelaksanaan SL
GAP agar berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
Beberapa
hal yang perlu dipantau adalah :
1). Materi SL
2). Kapasitas Pemandu Lapang
3). Respon peserta pada pelaksaan SL
4). Perubahan sikap peserta setelah mengikuti SL
terutama dalam penerapan GAP.
Evaluasi
dapat dilakukan sebanyak 2 kali yaitu ; pada pertengahan SL dimaksudkan untuk
memperoleh masukan / saran dari peserta tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan SL dan masukan tersebut segera ditindaklanjuti pada
pertemuan selanjutnya ,dan akhir SL GAP dimaksudkan untuk membahas
pelaksanaan SL dari pertemuan awal
sampai akhir dan hasil evaluasi tersebut dalam laporan dan dapat ditindak
lanjuti pada pelaksanaan SL berikutnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan
kuisioner atau wawancara lansung dengan peserta.
Laporan kegiatan SL
dibuat secara berjenjang dari peleksanaan terdepan sampai tingkat penanggung
jawab paling atas. Laporan dibuat berupa ;
1) .Laporan
awal,
2). Laporan mingguan/ perkembangan,
3). Laporan
akhir.
Kegiatan pelaporan bertujan untuk
memberikan laporan hasil kegiatan selama 1 musim melaksanakan SL dengan
langkah-langkah antara lain :
1.
Merekap kehadiran peserta
selama peleksanaan SL
2.
Mencatat topik-topik yang
menarik perhatian peserta
3.
Mencatat
kesulitan-kesulitan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan SL,
meliputi; metode, bahan, pengorganisasian peserta, waktu ,administrasi , dll.
4.
Menilai daya serap
peserta terhadap materi yang telah disampaikan dalam pelaksanaan SL.
5.
Memberikan saran
perbaikan dari segi metode, bahan,pengorganisasian peserta, waktu, administrasi
dll.
6.
Mencatat hasil-hasil
kegiatan pelaksanaan SL GAP khususnya dalam petak studi.
KURIKULUM SL GAP KENTANG
A. Kegiatan Harian SL GAP
SL GAP kentang dilaksanakan 1 kali priode tanam,
sebanyak 6 – 13 kali pertemuan , dengan interval waktu 1 kali seminggu.
Setiaphari kerja efektif berjalan 5 – 8 jam termasuk istirahat, shalat dan
makan , rincian agenda harian sbb :
1)
Penjelasan dan pengamatan control pont (
Tahapan GAP tanaman kentang ) selama 60 menit
2)
Penggambaran hasil pengamatan, diskusi sub
kelompok dan presentasi pleno selama 90
menit
3). Pencatatan selama 15 menit
4).
Pengamatan petak studi ( GAP dan konvensional ) selama 45 menit
5). Topik
khusus selama 15 menit
6). Rencana
Tindak Lanjut ( RTL ) selama 30 menit
Tabel 2. Agenda Harian SL GAP
Kentang
No
|
Waktu
|
Acara Kegiatan
|
1.
|
07.00 – 07.30
|
Penjelasan dan pengamatan Control Point (
tahapan GAP )
|
2.
|
07.30 – 08.45
|
Diskusi sub kelompok, penggambaran hasil
pengamatan dan diskusi sub kelompok dan presentasi pleno
|
3.
|
08.45 – 09.45
|
Pelaksanaan hasil keputusan dan pencatatan
|
4.
|
09.45 – 10.00
|
I S T I R A H A T
|
5.
|
10.00 – 10.45
|
Pengamatan Agroekosistem petak studi ( GAP dan
Konvensional )
|
6.
|
10.45 – 11.45
|
Topik Khusus
|
7.
|
11.45 – 12.00
|
Dinamika Kelompok
|
8
|
12.00 – 12.30
|
Rencana Tindak Lanjut ( RTL )
|
JADWAL KEGIATAN SL GAP KENTANG
NO
|
Pertemuan ke
|
Jadwal kegiatan
|
Pemandu
|
1
|
2 mg sblm SL
|
Pertemuan persiapan tk desa
|
|
2
|
1 mg sblm Sl
|
Pertemuan persiapan 1 tk keltan
|
|
3
|
3 hr sblm SL
|
Pertemuan persiapan 2 tk keltan
|
|
4
|
Minggu I.
|
1. Pembukaan,
Penjelasan kegiatan,Pencatatan&blangko/buku
pencatatan
2. Uji ballot box awal
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus:Petak studi, mengenal sayuran secara umum
5. Rencana Tindak Lanjut ( RTL )
|
|
5
|
Minggu II
|
1.Control poin t Tahapan GAP/=
Pemilihan Lokasi, Penyiapan
lahan,Penentuan waktu tanam, Pencatatan
2.Agroekosistem Petak studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus :
Pengambilan sampel dan analisa tanah, Pengenalan teknis konservasi tanah
5. Rencana Tindak Lanjut ( RTL
)
|
|
6
|
Minggu III
|
1. Control pont tahap
GAP/= Penyiapan benih, penanaman,pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus: teknik
perbanyakan benih
5. RTL
|
|
7
|
Minggu IV
|
1. Control point tahap
GAP=Pemupukan , pengairan, pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Topik khusus:Pupuk dan
nutrisi,pembuatan pupuk bokasi,pengenalan berbagai teknik pengairan
4. Dinamika kelompok
5. RTL
|
|
8
|
Minggu V
|
1. Control point tahap
GAP=Penyiangan dan pendagiran, pengamatan hama dan penyakit,Pengendalian hama
dan penyakit, Pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus
:Pengenalan musuh alami, pembuatan pestisida hayati,teknik perbanyakan agens
hayati,mengenal pestisida secara umum
5. RTL
|
|
9
|
Minggu VI
|
1. Control pont tahap
GAP=Kesehatan, keamanan dan keselamatan pekerja,pencatatan
2. Agroekosistem petek
studi
3. Dinamika kelompok
4. RTL
|
|
10
|
Minggu VII
|
1. Control point tahap
GAP=Penentuan saat panen dan panen, pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Topik khusus: perentasi
petak studi
4. Dinamika kelompok
5. RTL
|
|
11
|
Minggu VIII
|
1. Control Point GAP=
Manajemen samapah dan limbah dan daur ulang, pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Dinamika kelompok
4. RTL
|
|
12
|
Minggu IX
|
1. Control point tahapan
GAP=Pengumpulan , sortasi, grading, pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khsusu:
Pengenalan berbagai teknik pengumpulan,sortasi, pembersihan,grading
5. RTL
|
|
13
|
Minggu X
|
1. Control poin
GAP=Penyimpanan, transportasi, pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus:Pengenalan
berbagai teknik penyimpanan dan transportasi
5. RTL
|
|
14
|
Minggu XI
|
1. Control point :
manajemen pengelolaan kebun,pencatatan
2. Agroekosistem petak
studi
3. Dinamika kelompok
4. Topik khusus : analisa
usahatani,kelembagaan petani,pengajuan kredit dan pembuatan proposal
5. RTL
|
|
15
|
Minggu XII
|
1.Agroekosistem petak studi
2. Topik khusus: Presentasi
akhir petak studi
3. Dinamika kelompok
4. RTL Pasaca SL GAP
|
|
16
|
Minggu XIII
|
1. Uji ballot box akhir
2. Temu lapang
3. Evaluasi
4. Penutupan
|
B. Materi SL GAP Tanaman
Kentang
1). Materi Pokok
a.
Pengamatan control point tahapan GAP
b. Pembahasan control point tahapan GAP di sub kelompok
c. Penggambaran hasil pengamatan dan hasil diskusi sub
kelompok
d.
Presentasi Pleno dan pengambilan keputusan
e. Pencatatan
2). Pengamatan Agroekosistem Petak studi
Pengamatan Agroekosistem pada petak studi dilakukan
secara berkala. Dalam kegiatan pengamatan agroekosistempeserta dilengkapi
dengan blanko pengamatan, seperti Tabel 3:
Tabel 3. Lembaran Pengamatan Petak studi
No
|
Para meter pengamatan
|
Tanaman
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||||
1
|
Tinggi tanaman (cm)
|
||||||||||||
2
|
Produksi ( kg )
|
||||||||||||
3
|
Hama
a.
b.
c.
|
||||||||||||
4
|
Penyakit:
a.
b.
c.
|
||||||||||||
5
|
Musuh Alami
a.
b.
c.
|
C. Topik Khusus
Daftar
alternatip pilihan Topik Khuhus SL GAP kentang
seperti tabel berikut;
Tabel 4. Daftar Topik Khusus SL-GAP Tanaman
Kentang.
NO
|
TOPIK KHUSUS
|
1
|
Pengambilan sampel dan analisa tanah
|
2
|
Pengenalan teknik konservasi tanah
|
3
|
Mengenal sayuran secara umum
|
4
|
Teknik perbanyakan
|
5
|
Mengenal pestisida secara umum
|
6
|
Sampling pengamatan
|
7
|
Presentasi petak studi
|
8
|
Pengenalan musuh alami
|
9
|
Pembuatan pestisida hayati
|
10
|
Teknik perbanyakan agens hayati
|
11
|
Pupuk dan nutrisi
|
12
|
Pembuatan pupuk bokasi
|
13
|
Pengenalan berbagai teknik pengairan
|
14
|
Pengenalan saat panen dan cara panen
|
15
|
Pengenalan berbagai teknik sortasi
|
16
|
Pengenalan berbagai teknik penyimpanan dan
transportasi
|
17
|
Teknik pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
|
18
|
Analisa usahatani
|
19
|
Kelembagaan Petani ( Gapoktan, Asosiasi &
Koperasi )
|
20
|
Pengajuan kredit dan pembuatan proposal
|
Sub Kelompok
|
Petak GAP
|
Petak Konvensional
|
Keputusan di petak SL
GAP
|
I.
|
a).Populasi tanaman
b). Warna daun (nilai 4)
c). Tingkat serangan H/P
diatas ambang
d) Tekstur tanah kering
|
a). Populasi tanaman
b). Warna daun(Nilai 5)
c). Tingkat serangan
H/P dibawah ambang
d) Tekstur tanah kering
|
a). +
b). Tambahkan N
c). Kendalikan (PHT)
d) Lakukan penyiraman
|
II.
|
a).Populasi tanaman
b) Warna daun nilai 4
c).Tingkat serangan H/P
diambang batas
d). Tekstur tanah kering
|
a).Populasi tanaman
b).Warna daun nilai 4
c).Tingkat serangan H/P diatas ambang
d) Tekstur tanah kering
|
a).+
b). Tambahkan N
c).Kendalikan ( PHT )
d).Lakukan penyiraman
|
III.
dst
|
dst
|
dst
|
dst
|
Lampiran Contoh Analisis
perbandingan Petak GAP dan Petak Konvensional
RENCANA USAHA KELOMPOK ( RUK )
PELAKSANA SL GAP TAHUN 2012
Nama Kelompok
Tani : Teguh
Utama
Alamat : Desa Koto Teguh Kecamatan Sungai Tenang
kabupaten Merangin
Luas Lahan : 10 ha
Jumlah
anggota : 20
orang
Komoditi : Kentang
Varietas : Granola
No
|
Uraian
Kebutuhan
|
Jenis
|
Volume
( KG )
|
Harga
Satuan (RP)
|
Jumlah ( RP )
|
1
|
Bibit kentang
|
Granola
|
750
|
9.000
|
6.750.000,-
|
2
|
Pupuk
|
urea
|
200
|
2.200
|
440.000,-
|
3
|
Pupuk
|
SP.36
|
200
|
2.600
|
520.000,-
|
4
|
Pupuk
|
KCL
|
100
|
6.000
|
600.000,-
|
5
|
Pupuk
|
NPK
|
100
|
3.500
|
350.000,-
|
6
|
Pupuk
|
organik
|
2.000
|
1.000
|
1.000.000,-
|
7
|
Pestisida
|
Insectisida
|
5 lt
|
100.000
|
500.000,-
|
8
|
Pestisida
|
Fungisida
|
10 lt
|
150.000
|
1.500.000,-
|
9
|
|||||
10
|
|||||
11
|
|||||
12
|
|||||
13
|
|||||
14
|
|||||
Jumlah
|
11.660..000,-
|
Mengetahui
Petugas/Penyuluh
Pertanian
Firdaus Sopyan, SP
|
Bendahara
|
Koto Teguh , April 2012
Ketua Kelompok
Abun Sanio
|
LAPORAN
AWAL SL GAP
I.
LOKASI
No
|
Uraian
|
Keterangan
|
1
|
Propinsi
|
Jambi
|
2
|
Kabupaten
|
Merangin
|
3
|
Kecamatan
|
Sungai Tenang
|
4
|
Desa
|
Koto Teguh
|
5
|
Nama Kelompok Tani
|
Teguh Utama
|
6
|
Nama Ketua Kelompok
|
Abun Sanio
|
7
|
Jumlah Anggota
|
20 0rang
|
II.
PEMANDU
No
|
Uraian
|
Nama
|
Nomor HP
|
1
|
Penyuluh Pertanian
|
Firdaus Sopyan, SP/ Endang S
|
|
2
|
POPT
|
Fahrul. K. SPKP
|
|
3
|
Peneliti
|
Hery Nugroho,SP.MP (BPTP Jambi)
|
III.
UNIT SL GAP
No
|
Uraian
|
Keterangan
|
||
1
|
Luas Petak SL GAP
|
0,5 Ha
|
||
2
|
Luas Petak Konvensional
|
0,5 Ha
|
||
3
|
Rencana Tanam
|
31 Mei 2012
|
||
4
|
Komoditi
|
KENTANG
|
||
5
|
Varietas
|
Granola
|
||
6
|
Kebutuhan benih
|
750 kg
|
||
7
|
Kebutuhan Pupuk
a. Urea
b. SP.36
c. KCL
d. ZA
e. Pupuk NPK
f.
Pupuk Organik
g. Pupuk Bio Hayati
h. Lainnya
|
200 kg
200 kg
100 kg
-
100 kg
-
-
2.000 kg
|
||
8
|
Pengolahan tanah
|
Tgl 21 Mei 2012
|
||
9
|
Pengairan
|
Tgl bila dibutuhkan/ lahan kering
|
||
10
|
Pengendalian gulma
|
Tgl mulai umur 25 HST
|
||
11
|
Pengendalian OPT
|
Tgl mulai umur 25 HST
|
||
12
|
Rencana panen
|
Tgl minggu II September
|
||
13
|
Penanganan panen
|
Alsintan
|
||
14
|
Pasca panen
|
Alsintan
|
||
15
|
Rencana Hasil
|
Luas Panen (Ha)
|
Produktivitas (KW/ha)
|
Produksi
|
a.Lokasi SL GAP
|
0,5
|
20
|
10.000 kg
|
|
b. Petak Konvensional
|
0,5
|
15
|
7.500
kg
|
|
c. Rata-rata desa
|
Kabid Hortikultura
IR. RUMUSDAR
|
KCD
ENDANG SUTISNA
|
Koto Teguh, April 2012
Petugas Pemandu/ Penyuluh Lapangan
FIRDAUS SOPYAN, SP
|
PANDUAN
KOMODITAS KENTANG
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar